Arsip

Archive for 4 Juni 2012

Sejarah Terbentuknya Alam Raya Semesta

Apakah Alam Gaib itu benar adanya ?. Ini adalah pertanyaan amat mendasar, yang penting, sebagai awal pelajaran utama dalam rangka beriman pada yang Gaib.

Marilah kita sama-sama membuktikan :

1. Peristiwa gaib hampir setiap saat kami semua alami, tanpa kami sadari.

Sebagai misal :

Niat–Berpikir–Berkhayal, Melamun, Mimpi dan seterusnya,………

Pada potensi–normal, tersebutlah manusia itu dalam kondisi waras. Maksudnya inderanya pada posisi, bereaksi–interaksi dalam situasi dan kondisi di Alam–Nyata. Namun bila potensi itu volumenya berlebihan, maka tersebutlah manusia itu dalam kondisi abnormal atau gila.

Contoh: Orang berada di tengah-tengah gurun pasir, dalam keadaan lapar dan dahaga, sering melihat air dan makanan yang melimpah, tapi setelah didekati lokasi keberadaan air dan makanan tersebut, ternyata tidak ada !. Keadaan serupa ini disebut Kondisi –Fatamorgana.

2. Dalam posisi niat, berpikir dan melamun/mengkhayal, maka tanpa kita sadari kita telah memasuki dementie Alam Gaib. Niat yang menggerakkan element dan komponen pikir dan khayal, menelusuri gelombang-gelombang samudera Alam–Gaib, dengan tujuan ataupun tanpa tujuan, mencari dan membentur sasaran lokasi-lokasi jawaban.

3. Frekuensi/gelombang-gelombang radio, audio maupun video yang bereaksi dan beraksi, pada Pemancar yang kemudian ditangkap oleh alat radio, maupun yang termonitor dilayar kaca Televisi, juga bekerja secara gaib. Hanya saja sudah dikemas dalam paket Ilmu–Pengetahuan secara ilmiah, dan menjadi hiburan secara umum setiap saat, sehingga dikata bukan sesuatu yang gaib. Pada hal bekerjanya frekuensi-frekuensi itu sama sekali tidak terjangkau Pancaindera manusia. Baru terjangkau oleh indera manusia, setelah dirubah oleh alat penangkap Radio dan Televisi, dimana alat itu, memiliki kemampuan untuk merubah frekuensi tinggi, menjadi frekuensi yang disesuaikan dengan kemampuan pancaindera manusia untuk menjangkaunya. Baca selengkapnya…

Kategori:Informasi

Kitab Akhir Zaman

MALAIKAT atau DEWATA adalah.:

Perangkat tugas atau Staf Petugas TUHAN Semesta Alam, atau di Kitab WEDA mendapat julukan sebagai WIWASWAN, yang artinya TUHAN Seribu Matahari.
Sekalian MALAIKAT atau Para DEWATA, merupakan Pecahan dari MAHAN ke-18.

Berbadan Astral dari unsur “Cahaya diatas Cahaya” atau berbadan-kan “Nur fauka nur”.

Hidupnya tidak terikat oleh makanan, minuman dan napas.

Tidak ada sekat apapun yang dapat menghalangi kebebasan geraknya dan menembus benda apapun serta tak ada batas ruang baginya, kecuali sampai batasan “ Kulit BOLA- ALAM—RAYA-SEMESTA ” , maksudnya sekalian Malaikat atau Para Dewata, tak dapat keluar dari Gerbang Alam Raya-Semesta.

Tak ada istilah Laki-Laki atau Wanita , dsb., Maka disebut “DEWA” jika Malaikat tersebut bertugas pada makhluk-makhluk jenis Priya. Disebut “DEWI”, jika Malaikat tersebut bertugas pada makhluk-makhluk Jenis Wanita.Disebut DEWAI, bila bertugas pada kaum wadam.Disebut DEWIA, bila bertugas pada kaum lesbian.

Memiliki kecepatan gerak, jauh berlipat ganda melebihi kecepat cahaya diruang hampa udara dan dapat hanya dlm waktu sekejap tiba dilokasi yang dikehendakinya.

Berhubung tidak terikat oleh makanan- minuman- napas & nafsu berahi, maka jelas tak mempunyai Nafsu-Kotor sedikitpun, yang ada hanya NAFSU PENGABDIAN pada TUHAN Semesta Alam.

Pandangan dan pendengarannya tak ada apapun sekap yg sanggup menghalanginya. Baca selengkapnya…

Kategori:Informasi